Kisah Khalifah Harun Al-Rasyid dan Segelas Air

Kisah Khalifah Harun Al-Rasyid dan Segelas Air | Suatu hari Khalifah Harun Al-Rasyid duduk dengan gelisah dan tidak tahu apa sebabnya, tempat duduknya tidak tenang, sekali-kali berdiri dan kemudian duduk kembali begitu seterusnya. Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan salah seorang pengawalnya untuk mengundang seorang ulama ‘yang sholeh dan tawaddu’ pada masa itu, seorang ulama yang tidak pernah mau dekat dan menerima jabatan apapun dari Khalifah dan hal itu membuat Khalifah Harun Al-Rasyid sangat menghormatinya, yaitu Abu As Sammak.

Katika Abu As Sammak datang kehadapannya, Khalifah langsung berkata “nasehatilah aku, wahai Abu As Sammak, Ulama yang baikd dan berpendirian teguh,” pada saat itu datang seorang pelayan dengan membawa segelas air untuk Khalifah Harun Al-Rasyid, dan ketika ia bersiap untuk meminumnya, Abu As Sammak berkata: “Tunggu sebentar wahai Amirul Mukminin. Demi Allah, aku mengharap agar pertanyaanku dijawab dengan kejujuranmu. Seandainya anda berada dalam keadaan kehausan yang tak tertahan lagi, tapi segelas air ini tak dapat anda minum, berapa harga yang bersedia anda bayar demi melepaskan dahaga?”

“Setengah dari yang kumiliki,” ujar sang Khalifah dan langsung meminum segelas air tersebut. Beberapa saat kemudian setelah sang Khalifah meminum segelas air tersebut, Abu As Sammak bertanya kembali, “Seandainya apa yang telah anda minum tadi tak dapat dikeluarkan kembali, sehingga mengganggu kesehatan anda. Berapakah anda bersedia membayar untuk kesembuhan anda?”

“Setengah dari yang kumiliki, “Jawab Khalifah Harun Al-Rasyid tegas. “Ketahuilah bahwa seluruh kekayaan dan kekuasaan di dunia yang nilainya hanya seharga segelas air tidak wajar diperebutkan atau dipertahankan tanpa hak dan kebenaran, “kata Abu As Sammak kepada Khalifah Harun Al-Rasyid.

Search Buletin : Kisah Khalifah Harun Al-Rasyid dan Segelas Air, belajar dari Kisah Khalifah Harun Al-Rasyid, harga Segelas Air, nasehat Abu As Sammak pada Khalifah Harun Al-Rasyid

[Sumber: Buletin Da’wah Hidayah-Edisi 253 / 7 Jumadil Ula 1433 H]
[gambar:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2qYyc22cQA-BI6CN-ErNWsmX0pVSb8eAGOnaiNMbRNPGorMR8AXKqoSwvVmQwl6vMQkKxZ6UShXWt7lZdsBzx-PvXlJaqQA5um8VbEzDRBmkRKv-32WttfgF5SKYJgBpyb3efhoehSU4/s400/12070198471.jpg]

Tweet