[Materi Kultum] Agar Senantiasa Ikhlas Menghadapi Kenyataan Hidup

[Materi Kultum] Agar Senantiasa Ikhlas Menghadapi Kenyataan Hidup | Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Alhamdulillah. Alhamdulillahi Robbil `Alamin, alladzi arsala rosulahu bil huda wa dinil haq. Liyuzhhirohu 'alad dini kullihi. Wa kafa billahi syahida. Asyhadu alla ilaha illallah, wahdahu laa syarikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rosuluhu, laa nabiya ba'da. Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Amma Ba’du.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan para hadirin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam rangka Tholabul Ilmi yang Insya Allah di ridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, berserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Dan kitapun amat sangat berharap dengan shalawat dan salam ini atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita akan mendapatkan syafaat Beliau kelak di Yaumul Qiyamah. Aamiin ya rabbal alamin.

Bapak, ibu dan hadirin yang saya hormati. Memiliki banyak keinginan dan kemauan adalah suatu hal yang sangat manusiawi. Akan tetapi, tidak semua keinginan kita harapkan akan selalu sesuai dengan kenyataan, tidak selamanya terwujud sesuai dengan apa yang kita harapan. Kita ingin mudah ternyata susah, kita ingin cepat ternyata lambat, kita ingin ringan ternyata berat, kita ingin banyak ternyata sedikit. Begitu banyak sekali keinginan manusia yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Bapak, ibu dan hadirin yang saya hormati. Dari itu, kita perlu memiliki sebuah kesiapan dalam menghadapi kenyataan, baik kenyataan yang cocok maupun kenyataan yang tidak cocok dengan keinginan kita. Cara supaya kita siap adalah dengan yakin sepenuhnya bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Karena pada dasarnya apa yang kita inginkan itu, selalu didasari oleh pengetahuan kita yang dangkal dan sangat terbatas.

Contoh: Kita ingin mempunyai banyak uang, karena kita merasa dengan uang itu kita bisa melakukan banyak hal, padahal bisa jadi ternyata kita belum siap menghadapi godaan yang akan datang manakala kita memiliki banyak uang. Kita ingin punya jabatan yang tinggi karena kita merasa dengan jabatan itu kita akan menjadi orang yang terhormat, padahal bisa jadi kita tidak siap dengan ujian jabatan tersebut, yang justru dapat menjerumuskan kita pada perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dalam Al-Quran Surat Al Baqarah Ayat 216. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Al-Quran Surat Al Baqarah Ayat 216

Artinya:, “..Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Bapak, ibu dan hadirin yang saya hormati, berdasarkan ayat di atas maka kita jangan buru-buru putus asa saat menghadapi kenyataan yang tidak kita sukai, karena bisa jadi hal tersebut justru merupakan titik balik bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh, pribadi yang lebih kuat, pribadi yang lebih mandiri, dan lebih dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Boleh-boleh saja kita memiliki suatu keinginan. Namun, yang lebih penting dari itu adalah kita mengerti cara menyikapi keinginan yang tercapai maupun keinginan yang tidak tercapai. Kita perlu senantiasa sadar bahwa mustahil setiap kemauan yang kita inginkan akan terwujud semuanya. Dan, kita perlu senantiasa yakin bahwa apa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala takdirkan terjadi, pasti adalah yang terbaik dan pasti mengandung banyak sekali hikmah.

Bapak, ibu dan hadirin yang saya hormati, dalam sebuah Hadist Dari Suhaib r.a., Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim, no. 2999).

Bapak, ibu dan hadirin yang saya hormati. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kita kekuatan sehingga kita dapat menjadi pribadi yang senantiasa siap menghadapi segela kenyataan hidup ini dan mampu mengambil hikmah atas segala kejadian yang kita alami. Demikian yang bisa sampaikan dalam kultum kali ini, semoga bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi dan umumnya bagi jama’ah sekalian. Wallohua’lam bishowab. Kebenaran hanya milik Allah, jika ada kesalahan dari apa yang saya sampaikan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Billahi fi Sabililhaq, Fastabiqul Khairat. Wassalamu'alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.

[Download Pdf]

0 Response to "[Materi Kultum] Agar Senantiasa Ikhlas Menghadapi Kenyataan Hidup"

Post a Comment

Terimakasih atas kujungannya, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan sesuai dengan materi artikel! Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.