Agar Qurban Idul Adha Menjadi Lebih Bermanfaat

Agar Qurban Idul Adha Menjadi Lebih Bermanfaat

Agar Qurban Idul Adha Menjadi Lebih Bermanfaat | “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” (QS. Al-Kautsar:1-2).

Idul Adha menjadi hari raya besar bagi umat Islam sedunia. Pada hari ini ditandai dengan dua mementum bersar yakni haji dan Qurban. Qurban mejadi ibadah yang langsung diperintahka oleh Allah swt. Karena qurban menjadi ibadah yang sunnah muaqaddah (sunnah yang sangat dianjurkan). Kemanfaatan dari qurban tidak hanya dirasakan oleh mereka yang mendapat bagian dari daging qurban namun juga bagi yang berqurban. Karena sesungguhnya ia akan mendapatkan lebih besar dari apa yang dikeluarkannya.

Makna qurban selain untuk mendekatka diri dan menyatakan kecintaan kepada Allah swt, qurban juga bermanfaat untuk meneguhkan nilai-nilai pengabdian, kemanusiaan, solidaritas, ukhuwah, persaudaraan islam, silaturrahim dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial dimasyarakat.

HIKMAH KEUTAMAAN BERQURBAN
Ada banyak hikmah dari ibadah qurban diantaranya adalah:
  1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan qurban. Dari Zaid bin Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah mejawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim. “Mereka menjawab: “Apakah keutamaan yang akan kami peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah mejawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan. “Mereka mejawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah mejawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
  2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang. Bagi muslim yang mempunyai kemampuan untuk berqurban namun ia melalaikannya maka dikatakan muslim yang diragukan keislamannya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat led kami” (HR.Ahmad dan Ibnu Majah).
  3. Ibadah Kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai Allah. Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai qurban dimanapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR.Ibnu Majah dan Tarmidzi. Tarmidzi menyatakan bahwa Hadist ini adalah hasan gharib).
  4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa. “Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” (HR.Muslim)
  5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama. “Maka disikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah” (QS.Al-Kautsar:2) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulakan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyemberlih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.” “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS.Al An’am:162). Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat...”
  6. Berkurban adalah bagian dari syiar agama Islam. “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS. Al Hajj:34).
  7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim.” Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya )”. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. (QS. Ash Shaffat:102-107).

AGAR QURBAN LEBIH BERMANFAAT
Qurban mempunyai nilai sosial yang tinggi, karena dalam pembagian haknya bagi yang berkurban diambilkan 1/3 daging, selebihnya dibagikan kepada yang lain. Sementara adapula yang kemudian menyerahkan seluruhnya tanpa mengambil haknya.

Bagi sebagian orang hidup yang hidupnya berkecukupan merasakan makan dengan gizi terpenuhi seperti makanan protein hewan sudah menjadi menu sehari-hari. Namun kenyataan bagi mayoritas masyarakat, itu menjadi hal mewah yang tidak mudah untuk terpenuhi. Dengan momentum qurban ini menjadi momentum untuk berbagi kebahagiaan dengan barbagi daging qurban yang penuh berkah.

Mengapa dikatakan lebih berkah? Karena hewan qurban adalah hewan pilihan yang harus terpenuhi standar syari secara kesehatan, fisik, dan usianya, ditambah lagi harus disempelih dengan cara yang syari. Bukankah ini cukup menjadi jaminan bagi daging qurban akan memberi dampak yang baik bagi yang memakannya? Maka akan lebih baik lagi bila qurban dapat dirasakan besar manfaatnya bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Siapkah mereka itu, selain masyarakat kurang mampu disekitar kita, ada beberapa kalangan lagi yang sangat membutuhkan antara lain:
  1. Qurban untuk daerah miskin rawan aqidah. Daging menjadi makanan mewah yang sulit terbeli bagi masyarakat miskin, apalagi bila mereka berada di kawasan yang jauh dari akses kota dan tinggal di pelosok. Beberapa daerah miskin ini antara lain didukung dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau oleh transportasi, rawan kekeringan, dan tingkat sosial pendidikan dan ekonomi masyarakatnya rata-rata masih rendah. Pada kondisi masyarakat daerah ini, menjadi agenda dakwah bagi para dai untuk membantu saudara seiman dalam mengentaskan kemiskinan. Sebagaimana yang diwasiatkan oleh Rasulullah SAW bahwa kefakiran dekat dengan kekafiran, maka seringkali masalah kemiskinan ini menjadi rawan pemurtadan. Akidah umat menjadi satu prioritas yang perlu diagendakan. Dan ketika para dai datang melalui penyeluran qurban akan membuka jalan bagi dakwah sekaligus mejadi sarana silaturahim yang akan terus berlanjut untuk saling menjaga nilai-nilai keislaman dimasyarakat daerah miskin rawan aqidah ini.
  2. Daging qurban untuk yatim dan santri di pesantren. Dengan bermodal semangat untuk mendidik para penerus dakwah, banyak kalangan walau masih dengan keterbatasan terpanggil untuk mendirikan pondok pesantren. Tak jarang pula mereka yang terketuk untuk menghimpun para anak yatim dan dhuafa yang ingin menambah wawasan keislamannya, walau harus tinggal di pondok yang sederhana, dengan segala keterbatasan termasuk dalam hal makan. Namun kondisi itu tak menyurutkan semangat mereka untuk terus menimba ilmu dipersantren. Disatu sisi ada sebagian daerah yang mendapatkan daging qurban yang berlebih, bahkan sampai bingung untuk memasaknya, yang akhirnya menimbulkan rasa bosan untuk memakannya. Alangkah lebih bermanfaat bila ada pemerataan daging qurban kepada para santri generasi penerus dakwah dan penopang masa depan Islam. Dengan menyalurkan daging qurban kepesantren seperti ini tentu akan memberikan manfaat lebih karena selain sebagai program penambah gizi santri, juga akan memberikan hiburan mereka di Hari Raya Idul Adha.
  3. Qurban untuk Muslim di Negara Miskin, Rawan pangan dan Konflik. Bagaimana kabar saudara muslim kita di Palestina, Rohingnya, Somalia, Irak, dan masih banyak lagi negara yang sedang mengalami banyak masalah. Mereka hidup dalam keterbatasan, dihantui rasa was-was dan jauh dari rasa ketenangan. Jangankan untuk bekerja, beribadah saja mereka kesulitan. Sebagaimana qurban adalah mengingatkan kita akan kesatuan umat, yang dibarengi dengan momentum haji simbol bersatunya umat Islam, maka sangat mulia sekali bila ada kepedulian bagi muslim yang mempuyai kelebihan untuk peduli kepada mereka. Tentu akan menjadi kebahagiaan lebih bagi mereka yang mampu berbagi apalagi bagi yang menerimanya. Betapa banyak manfaat yang akan didapat dari ibadah qurban ini, apalagi bila qurban kita tersalurkan pada mereka yang sangat membutuhkan. Selamat berqurban, semoga qurban kita menjadi barokah.
Search Buletin: Agar Qurban Idul Adha Menjadi Lebih Bermanfaat, Golongan yang sangat membutuhkan daging qurban, agar qurban kita menjadi barokah, Hikmah dan keutamaan berkurban

[Sumber: Buletin da’wah Hidayah-Edisi 275 / 26 Dzulqodah 1433 H]
[Gambar:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMQaDlGjomTqIRFCSpOGdy5WvmzNIdme7TmHvYaZ0FHnKjcZ5ruaVZlctimcT_wTzasXAbukyDQtYppA77sgiv4-oGcP0nV4X3T3LlqynwMOcX7o_kM-snDhF6lKCTHl0O-AvQEyTVm1I/s400/Idul+Adha.GIF]

0 Response to "Agar Qurban Idul Adha Menjadi Lebih Bermanfaat"

Post a Comment

Terimakasih atas kujungannya, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan sesuai dengan materi artikel! Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.